Selasa, 06 Oktober 2015

PERANG CINA-JEPANG DARI TAHUN 1910-1985



Perang Cina-Jepang
Dari Tahun 1910-1985




MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
yang dibina oleh Yuliati Dra.,M.Hum

Oleh
                                 Dwi Lidiawat                  (130731615709)
                                 Fahmi Nadzar                  (130731616736)
                                 Pebri Ramdani                 (130731615714)
                                 Yoga Wijaya                                                     
                                 Zainal Abidin




Description: C:\Users\ACER\Pictures\FOTO UM\logo um.jpg
 









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
September 2014



UCAPAN TERIMAKASIH
            Puja dan puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perang Cina-Jepang 1 Pada Tahun 1894-1985 ” ini. Dalam makalah ini, penulis mencoba menguraikan sejarah pendidikan yang ada pada masa Persia kuno, karena pada masa itu dapat disebut masa awal munculnya pendidikan di persia.
Ucapan terima kasih selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Yuliati yang telah membimbing matakuliah Sejarah Asia Timur Kemudian kepada semua pihak yang membimbing dan memberikanan pengarahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam makalah ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                         Malang, 06 Oktober 2014
                                                                                            Penulis



DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang..................................................................................
1.2  Rumusan Masalah.............................................................................
1.3  Tujuan...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 ..........................................................................................................
2.2...........................................................................................................
2.3...........................................................................................................

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................

Daftar Rujukan......................................................................................................
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Cina merupakan suatu negara yang telah mengaku sebagai negara yang paling maju diantara negara-negara lain sejak dahulu. Negara ini menganggap bahwa kehidupan dan kebudayaannyalah yang paling maju diantara negara-negara lainnya. Cina tidak memerlukan negara ataupun kebudayaan lain dalam perkembangannya, namun ketika jatuhnya Dinasti Manchu yaitu dinasti yang berasal dari orang Cina asli, lenyap pula kemakmuran Cina yang selama ini dibangga-banggakan. Kehancuran Cina juga dipicu akibat kalahnya Cina dalam peperangan melawan Jepang, sehingga banyak rakyat yang sudah tidak menaruh kepercayaan terhadap pemerintahan Cina. Banyak terjadi kekacauan-kekacauan baik di dalam kekaisaran dan diluar kekaisaran. Didalam kekaisaran Cina terjadi kekacauan akibat perang saudara diantara purta-putra kaisar dalam perebutan kekuasaan. Di dalam kekaisaran Cina juga terjadi kekacauan akibat penguasaan dinasti Manchu rakyat Cina menjadi menderita. Akibat-akibat itulah Cina mau tidak mau harus mengakui bahwa diluar sana ada kehidupan dan kebudayaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kehidupan dan kebudayaannya. Setelah tahun-tahun selanjutnya Cina baru mulai sedikit terbuka dengan dunia luar. Hal itu dibuktikan dengan adanya ekspedisi-ekspedisi yang dilakukannya.
 Sejarah negara yang terluas wilayah daratannya itu adalah negara yang tertutup dengan dunia luar, hal itu mungkin dilakukan karena Cina telah bangga dengan apa yang dimiliki dikehidupannya.  Kebudayaan Cina lahirnya dinegeri Cina sendiri; pengaruh dari luar sebenarnya hanya sedikit sekali (Daldjoeni, 1982:116). Mereka menganggap kehidupannya telah makmur, memiliki dinasti yang besar, kehidupan yang telah mapan dan lain-lain. Jika dibandingkan dengan kehidupan yang dianut Jepang, kehidupan Cina sangat berbanding terbalik.  Jepang adalah negara yang terbuka dengan dunia luar, kebudayaan yang sesuai dengan kehidupannya diambil atau diadopsi dan diseleksi, kemudian disesuaikan dengan kebudayaan yang telah dimilikinya. Kebudayaan Jepang memperlihatkan unsur-unsur kuno dan unsur-unsur baru. Orang Jepang kreatif dan terbuka untuk modernisasi, akan tetapi ia sangat membanggakan tradisi, cinta tanah air, nenek moyang dan lain-lain (Daldjoeni, 1982:135). Oleh sebab itulah dalam perkembangannya Jepang lebih unggul dibandingkan Cina, walaupun jika dibandingkan luas wilayahnya lebih sempit.
Jepang telah bergerak beberapa langkah demi membentuk negara Jepang yang baru, kuat, dan tidak bersifat tradisional. Atas dasar itulahlah Jepang melirik Korea untuk dijadikan wilayah kekuasaannya. Sedangkan Cina ingin menghalangi Jepang  karena alasan Korea adalah negara Vassal bagi Cina (Agung, 2012:127). Dari sebab itu Cina dan Jepang mulai berseteru. Akibatnya menyebabkan tumpahnya perang Cina-Jepang 1 yang terjadi pada tahun 1894-1895 M.
Dari penjelasan itulah, maka kami ingin membahas perang Cina-Jepang yang merupakan perseteruan negara sekawasan dan dianggap mempunyai kekuatan tidak terlalu jauh, karena Cina telah maju pada kehidupan awal dan Jepang muncul sebagai negara maju yang memiliki sifat negara modern.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah sebab-sebab yang mengakibatkan pecahnya perang Cina- Jepang 1?
2.      ........
3.      Bagaimana keadaan setelah perang Cina-Jepang 1?


1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui sebab-sebab yang mengakibatkan pecahnya perang Cina-Jepang 1
2.      .......
3.      Untuk mengetahui keadaan dari negara-negara atau akibat-akibat yang ditimbulkan setelah perang Cina-Jepang


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab terjadinya perang Cina-Jepang
     Kemajuan Jepang dalam bidang ekonomi dan militer, membuat Jepang berambisi untuk melakukan ekspansi kenegara-negara tetangganya. Jepang melakukan ekspansi ke Korea, Manchuria dan China. Di China, Jepang berhasil menguasai Manchuria (Machukuo) yang kemudian menyebabkan Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa. Ekspansi Jepang ke China memiliki beberapa alasan, yaitu : China merupakan negara maju yang memiliki budaya hampir menyamai Jepang. Serta Perekonomian China pesat. Hal itu mengakibatkan masalah Jepang dan Cina yang menyebabkan dominannya kemiliteran Jepang yang berada di Cina. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1910.
Pada pembahasan selanjutnya pada tahun 1984 terjadi masalah kembali antara Cina dan Jepang yang sering disebut sebagai perang Cina Jepang 1. Alasan peperangan itu secara umum adalah persaingan untuk mendapatkan Korea. Cina sebagai negara Vassal dari Korea (Agung, 2012:127)  dan jepang menginginkan Korea sebagai bagian dari wilayahnya. Atas sebab itulah Cina dan Jepang berseteru. Korea adalah negara yang dapat menghasilkan, karena alasan itulah menjadi incaran dari negara-negara lain. Pasalnya Korea masih bersifat tradisional, mempunyai banyak bahan mentah untuk industri, dan memiliki semenanjung Korea. Dalam menurut Leo Agung penyebab umum perang Cina-Jepang 1 adalah sebagai berikut:
1. Korea merupakan batu loncatan untuk memasuki Manchuria dan Cina serta daratan Asia yang lain. Cina harus dihancurkan karena harus dihancurkan karena Cina telah merampas kemerdekaan Korea dan menutup Korea bagi Jepang.
2.  Korea akan dijadikan sebagai tempat pemindahan sebagian penduduk Jepang yang telah padat
3.  Korea kaya akan bahan mentah untuk industri, sehingga menjadi daya penarik bagi Jepang untuk menguasainya.
     Penyebab secara khusus adalah dikawasan Korea terjadi pemberontakan. Pemberontakan itu terjadi antara golongan konservatif dan golongan progresif (Agung, L, 2012:128). Golongan konservatif ini adalah golongan yang berideologi campuran antara konfusianisme, toisme, dan budhisme. Dapat dilihat dengan adanya ideologi itu bahwasanya golongan konservatif menggunakan moral sebagai dasar kehidupan.Sedangkan golongan progresif adalah golongan yang menginginkan kemajuan.
Kedua golongan ini saling meminta bantuan. Bantuan berasal dari golongan konservatif meminta bantuan dari negara Cina, karena Cinalah adalah negara yang dianggap sehaluan, mengingat Cina adalah negara yang tradisi dan tata hidupnya mengarah dari moral (Daldjone, 1982:116). sedangkan golongan progresif meminta bantuan dari negara Jepang. Akibat dari hal itu hubungan Cina dan Jepang memanas, diantara keadaan yang genting itu muncul negara Rusia yang ikut campur untuk menengahi masalah Cina-Jepang untuk menarik diri dari kawasan Korea.

2.2 Kemiliteran Jepang di China
 Kecanggihan serta  kemajuan Jepang dalam bidang ekonomi dan militer, membuat Jepang berambisi untuk melakukan ekspansi kenegara-negara tetangganya. Jepang melakukan ekspansi ke Korea, Manchuria dan China. Di China, Jepang berhasil menguasai Manchuria (Machukuo) yang kemudian menyebabkan Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa. Ekspansi Jepang ke China memiliki beberapa alasan, yaitu : China merupakan negara maju yang memiliki budaya hampir menyamai Jepang. Serta Perekonomian China pesat.
Andalan Jepang untuk mencapai tujuan dalam  mengatasi penentangan dari penduduk daerah jajahannya adalah Kempeitai (semacam polisi rahasia). Aturan hukum Jepang diberlakukan mulai 1910, sehingga kempeitai dapat bertindak bebas di China maupun didaerah jajahan Jepang lainnya. Dalam hal ini, kempeitai diberi wewenang khusus dari kemiliteran Jepang. Ada kemungkinan bahwa Hirohito tidak mengetahui penyelewengan yang dilakukan militernya di daerah jajahan, hal tersebut dikarenakan pusat kekaisaran berada di Tokyo, sehingga pantauan terhadap militer sering tidak diketahui dengan pasti.
Seusai Jepang berhasil menguasai China (Khususnya Nanking), Kempeitai dan militer Jepang lainnya melakukan perampasan, perampokan hingga bahkan pemerkosaan dan pembantaian tanpa ada rasa belas kasihan. Terlepas dari ekspansi Jepang, Kempeitai bertindak semaunya. Hal ini dapat dibuktikan dengan dibukanya Rumah Hiburan yang pertama di Nanking pada 1938, yang semula memakai istilah Comfort yang artinya hiburan bagi orang-orang yang menderita (R.P.Suyono. 2005.hal. 268).
 Pada 7 Desember 1938, sebuah berita dimuat di media The Japan Advertiser, memuat perlombaan pembunuhan. Media tersebut menyebutkan target perlombaan memiliki batas 150. Pembunuhan besar-besaran terjadi di Nanking, baik pembunuhan dengan pedang, bayonet maupun penguburan hidup-hidup para orang China. The Japan Advertiser memuat berita bahwa pedang Mulai rusak setelah digunakan untuk menganiyaya orang China. Selain itu, cara pembunuhan yang tidak kalah tragis dilakukan dengan bayonet. Seorang korban diikat ditiang atau pohon terlebih dahulu serta menutup matanya dengan kain. Setelah itu, serdadu yang bertugas mengeksekusi menusuk jantung korban dengan bayonet sampai korbannya meninggal.
 Tidak hanya pria saja yang mengalami kekerasan sampai meregang nyawa ditangan prajurit Jepang, namun juga para wanita. Kempeitai dan prajurit militer Jepang lainnya melakukan pemerkosaan secara bergilir. Korban perkosaan diperkirakan mencapai 20.000-80.000 wanita di Nanking. Korban perkosaan prajurit militer dan kempeitai terdiri dari berbagai lapisan sosial, bahkan para biarawati Buddha diantaranya diperkosa secara beramai-ramai sampai meninggal.” (R.P.Suyono. 2005. hal. 272-273).

2.3 Dampak Perang Cina Jepang I
Dalam peperangan cina-jepang I, “perang berakhir dengan kemenangan di pihak Jepang dan diakhiri dengan perjanjian Shimonoseki pada 17 April 1895” (Latourette dalam Leo, 2012 : 70). Perjanjian tersebut berisi tentang pengakuan Cina terhadap kemerdekaan Korea, Cina harus menyerahkan Taiwan, kepulauan Pascadores, Semenanjung Liaotung dan sebagian Manchuria kepada Jepang, selain itu Cina harus mengganti kerugian perang sebesar 200 Juta tael kepada jepang dan Wei-hai-wei akan diduduki oleh jepang selama Cina belum mampu membayar ganti kerugian perang.
Berkat kemenangan Jepang atas Cina, Jepang menjadi negara besar dan memiliki pengaruh besar di Korea dan Cina. Hal ini mengakibatkan prestise bangsa dan negara Cina menurun selain itu, kekalahan ini sekaligus membuka kesempatan bagi bangsa-bangsa Barat untuk menjadikan Cina sebagai daerah pengaruh mereka.
Dampak Kekalahan Cina atas jepang telah membuat para golongan progresif di Cina membuka mata, sehingga mereka bukan saja mengetahui bahwa Cina telah begitu lemah sehingga kalah dalam perang melawan Jepang, melainkan mereka juga mengetahui bahwa Jepang yang kecil itu telah menarik keuntungan dari Ilmu pengetahuan Barat sehingga dapat memodernisasi diri hingga akhirnya dapat memenangkan perang melawan Cina. Selain itu, adanya kekacauan di Cina mengenai banyaknya peperangan yang kemudian diakhiri dengan perjanjian yang banyak merugikan pihak Cina berdampak pada kesadaran rakyat Cina bahwa meluasnya pengaruh bangsa-bangsa asing akan sangat membahayakan sehingga memicu berkobarnya semangat nasionalisme Cina.





Daftar Rujukan
Agung, L. 2012. Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Obak
Daldjoeni, 1982. Geografi Kesejarahan 1 Peradaban Dunia.Bandung: Alumni
Menzies, G. 2007. 1421 Saat Cina Menemukan Dunia. Jakarta: Pustaka Alvabet
Suyono.R.P.2005. Seks dan kekerasan pada Zaman Kolonial. Jakarta:Gramedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar