PENGARUH BANGSA BERBAHASA ARYA TERHADAP ASIA SELATAN DALAM BIDANG PERADABAN,
AGAMA, SOSIAL, DAN KEBUDAYAAN
MAKALAH
Untuk
memenuhi tugas matakuliah
Sejarah
Asia Selatan
Yang
dibina oleh Ibu Yulianti, Dra., M.Si
Oleh
Dwi Lidiawati (130731615709)
Pebri Ramdani (130731615714)
Tito Dwi Rivianto (130731607279)
Tunggul Alif P (130731615747)
Yunik Lestari (130731607278)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Februari 2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengaruh bangsa berbahasa Arya di
bidang peradaban........................................... 3
2.2 pengaruh bangsa berbahasa Arya di
bidang agama................................................. 5
2.3 pengaruh bangsa berbahasa Arya di
bidang sosial.................................................. 5
2.4 pengaruh bangsa berbahasa Arya di
bidang kebudayaan dan peninggalan............. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan...................................................................................................................
8
3.2 Saran......................................................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
sejarah asia selatan sudah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kita
telah mengetahui bahwa bangsa asia selatan telah menjadi induk dari peradaban
di dunia. Namun, peradaban tersebut tidak akan lepas dari pengaruh dari bangsa
berbahasa Arya kala itu. Sejarah Asia selatan baru dikaji lebih nyata juga kala
bangsa berbahasa Arya mulai mempengaruhi segala kehidupan di India. Suku asli
India yaitu suku berbahasa Dravida sedikit-demi sedikit tergusur dengan
kedatangan bangsa berbahasa Arya.
Pasca
kedatangan bangsa berbahasa Arya inilah terjadi perombakan dalam segala bidang
kehidupan yang ada di India. Memberi pengaruh yang begitu besar. Seperti halnya
di negara-negarah lain, setiap bangsa yang menggusur suatu tempat akan
mengganti setiap segi kehidupan yang ada di wilayah pribumi dengan
kebudayaannya. Seperti halnya orang berbahasa arya yang menggusur orang pribumi
yakni bangsa berbahasa Dravida.
Budaya
Arya memang dianggap lebih unggul dalam segala bidang dibandingkan dengan
penduduk asli pribumi di India. Namun, seakan dirasakan bahwa budaya asli
secara cepat digerus dengan budaya yang dibawa oleh suku yang berbahasa Arya
tersebut. Walaupun ada suku Dravida yang hidup bersama denan suku berbahasa
Arya. Aryalah yang dominan di India.
Maka
dari itu, kami akan membahas tentang pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap
penduduk asli India, meliputi: pengaruh peradaban, agama, sosial, Seni dan
Budaya. Sebenarnya banyak hal-hal lain yang dipengaruhi oleh orang berbahasa
Arya, namun kami hanya fokus pada empat aspek tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan Latar
Belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap peradaban bangsa berbahasa Dravida?
2. Bagaimana
pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap Agama bangsa berbahasa Arya?
3. Apa
saja pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi sosial di India?
4. Apa
saja pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi kebudayaan di India?
C.
Tujuan
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penulis memaparkan tujuan
makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui
pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap peradaban bangsa berbahasa Dravida
2. Mengetahui
pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap Agama bangsa berbahasa Dravida
3. Mengidentifikasi
pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi sosial di India
4. Menganalisis
pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi kebudayaan di India
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengaruh
bangsa berbahasa Arya terhadap peradaban India
Peradaban
pertama yang ada di India adalah peradaban orang-orang yang berbahasa Dravida
yang menetap di lembah sungai Indus. Di duga peradaban inilah yang pertama di
India. Lembah sungai indus sangat subur sebagai penghasil gandum, jagung, padi,
aneka buah-buahan dan sayur-sayuran. Di sinilah terdapat kebudayaan kuno India
yakni kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa. Kemudian datanglah bangsa berbahasa
Arya yang mulai menggusur peradaban orang berbahasa Dravida yang telah menetap
disana. Pada saat orang berbahasa Arya datang ke India, orang Dravida memilih
tiga opsi alternatif dalam menanggapi gangguan tersebut. Yakni opsi pertama
adalah dengan perperang mati-matian melawan bangsa berbahasa Arya, opsi yang
kedua yakni dengan berpindah tempat dari lembah sungai Indus menuju daerah asia
selatan bagian selatan yaitu daerah Deccan, dan opsi yang ketiga memilih
bercampur dengan bangsa Arya dan mengalami asimilasi budaya.
Dalam
buku “mysore Tribes and Castes” tulisan L.K.A.Lyer, Von Eickstedt mengajukan
teori yang menyatakan, bahwa penduduk tertua di India terdiri dari bangsa yang
sekeluarga dengan rumpun negrito di Afrika maupun di Melanesia, yang kemudian kita
sebut sebagai Indo-negroid. Suku itu ada dua jenis, yang bertama berbadan lebih
tinggi dan lebih maju pikirannya, sedangkan yang kedua memiliki tubuh kecil,
menurut eickstedt suku ini sejenis dengan rumpun sakai, Veda Srilanka, kemudian
muncul suku vedoid yang berbahasa Dravida. Dan yang terakhir muncul suku Indid
yang berbahasa Arya (Su’ud, 1988:13).
Maka karena asal-usul itulah umumnya para ahli bersepakat menyebut peradaban
asli india itu terdiri dari bangsa berbahasa Dravida dan bangsa yang berbahasa
Arya.
Kemudian
menurut Romila Thapar mengemukakan bahwa “penduduk India terdapat enam ras
utama yang diawali dengan rumpun Negrito, kemudian rumpun-rumpun
Proto-Austroloid, Mediteranean Alpina serta Mongoloid, barulah disusul rumpun
orang-orang berbahasa Arya” (Su’ud: 1988, 14). Sebelum bangsa berbahasa Arya
datang, lima rumpun itu telah lama menetap di India. Indi pada abad ke-1 telah
menjadi peradaban yang cukup besar karena telah berdiam 100 juta jiwa yang
menetap disana. Dan pada saat penjajahan Inggris berrjumlah 253 juta jiwa
Ketika kita mempelajari sejarah
Asia Selatan khususnya, peradaban kebudayaan di India, maka tidak akan terlepas
dengan bangsa Arya yang memiliki pengaruh besar bagi
perkembangan peradaban tersebut.
Dalam bahasa Persia dan India, Nama Arya sendiri memiliki arti bangsa wana
tautuan. BangsaArya ini bukanlah merupakan bangsa asli dari India, namun mereka
bermigrasi dari tanah mereka dan berdiam diri dan berbudaya di daratan India.
Bangsa
arya dipercaya sebagai bangsa yang kuat. Hal ini dibuktikan ketika memasuki
Harappa, mereka menaklukan Harappa dengan kekerasan. Karena ketika para
sejarawan menggali penggalian di Harappa banyak ditemukan tumpukan mayat di
Harappa. Dan selain itu, dinding kota Harappa yang rusak disinyalir hancur oleh
bangsa Arya yang gagah berani. Dalam buku weda juga dikatakan bahwa ada bangsa
Hariyupu japernah dikalah kan oleh bangsa Arya. Dan bangsa Hariyupuja itu
dianggap sama dengan budaya Harappa.
Sebelum
bangsa Arya menguasai India dan menetap di India. Di India terlebih dahulu
didiami oleh bangsa Dravida. Bangsa Dravida merupakan bangsa yang memakai
bahasa Dravida. Setelah bangsa arya datang ke India dan menyerang bangsa
Dravida. Ada tiga kelompok setelah bangsa Arya melakukan penyerangan terhadap
bangsa Dravida .
a. Kelompok
pertama adalah kelompok yang benar-benar menolak atas kedatangan bangsa Arya
ini dan mereka melakukan perlawan sampai titik darah penghabisan.
b. Kelompok
kedua adalah Setelah bangsa Arya meyerang mereka menyelamatkan diri kedaerah
selatan, Deccan, dan Bihar.
c. Kelompok
terakhir ini adalah mereka melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, dengan
mereka menyerah dan terpaksa tidak menolak dengan kedatangan bangsa Arya, dan
itu artinya munculah budaya baru di India karena proses asimilasi ini.
Kelompok ketiga inilah yang memunculkan
bahasa Sansekerta, dan juga dari hasil asimilasi ini adalah muncul agama Hindu.
Dan agama itu berkembang hingga sekarang. Sebelumnya, bangsa Dravida ini
percaya terhadap roh nenek moyang mereka dan benda-benda yang dianggap gaib
atau yang disebut animism dan dinamisme. Tetapi, setelah kedatangan bangsa
Arya, mereka memperkenalkan para dewa-dewa yang melambangkan kekuatan alam.
Sebagai bangsa pendatang, bangsa Arya
memandang bangsa Dravida sebagai bangsa lebih rendah dari bangsa Arya. Namun,
tidak menutup kemungkinan bangsa Arya mengakui bahwa bangsa Dravi dan merupakan
bangsa yang kaya, karena mereka telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan
yang cukup tinggi. Bangsa Arya menciptakan kasta-kasta yang eksis hingga
sekarang. Bangsa Arya menempatkan posisinya diposisi pertama, yaitu kaum
Brahmana. Kaum Brahmana inilah yang
membuat hokum dan hukum-hukum itu harus diikuti oleh golongan-golongan lainnya,
ksatria, waisya, dan sudra.
2.2
Pengaruh
Bangsa Berbahasa Arya terhadap agama Hindu di India
Kebudayaan awal bangsa Dravida
sebelum kedatangan bangsa Arya adalah kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Tapi
di kebudayaan lembah sungai Indus yaitu kebudayaan Mohenjodaro, pendukung
kebudayaan tersebut percaya terhadap dewa-dewi dan tokoh dewi yang sangat
dipuja adalah “mother goodness” semacam ibu pertiwi. Kemudian datang pengaruh bangsa berbahasa Arya
yang memiliki sejarah agama mempecayai kekuatan alam yang dianggap memiliki
kekuatan roh dan berada dikekuasaan para dewa. Dalam agama orang arya tuhan
disebut dengan beberapa nama, tetapi belum dipribadikan yang disebut menganut
henoteisme. Didalam rigweda terdapat tiga macam dewa yaitu: dewa langit disebut
waruna, surya, wisnu. Dewa angkasa disebut Indra, maruta, wayu. Dewa bumi
disebut Pertiwi, agni (Suwarno, 2012:24).
3
Pengaruh
bangsa berbahasa Arya terhadap kehidupan sosial di India
Pada awalnya mula sebelum bangsa
berbahasa Arya datang ke anak bena asia selatan, di sana tidak di kenal sistem
kasta. Pada mulanya bangsa berbahasa Arya melihat banyak perbedaan dengan
rakyat pribumi, yang menunjukkan bahwa kualitas fisik bangsa berbahasa Arya
lebih unggul daripada kualitas fisik penduduk sekitar. Meliputi: warna kulit,
hidung, bentuk tubuh, paras wajah dan lain-lain. Atas dasar itulah awalnya ada sistem kasta
itu. Bangsa yang berbahasa Arya pada saat itu menjadi yang dipertuan sedangkan
orang setempat yang berbahasa Dravida menjadi diperhamba. Kemudian sistem itu
dimengerti dengan Varna yang berarti diantara bangsa itu ada perbedaan warna
kulit. Dravida berkulit hitam legam dan Arya berkulit cerah.
Dari prinsip semula bahwasanya kasta diciptakan oleh
bangsa berbahasa arya menjadi sistem kasta itu berdasarkan profesi atau mata
pencaharian. Dahulu dalam memilih pekerjaan itu dipilih oleh individu-individu
sendiri atau kelompok. Dalam keluarga setiap anggota keluarga bebas memilih
pekerjaan yang diingkan. Jadi pekerjaan itu tidak diwariskan. Kemudian timbul
sebuah fenomena kawin dalam (endogami) diantara orang-orang arya, sehingga
terkesan pekerjaan itu diwariskan. Endogami adalah ketentuan dimana seseorang
boleh menikah atau memilih jodoh bagi anaknya orang dari kalangan atau tingkat
kalangan yang sama atau dari kasta yang lebih rendah.
4
Pengaruh
bangsa berbahasa Arya terhadap kebudayaan India
Kebudayaan yang tertua di India
adalah kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa. Hal ini baru diungkapkan oleh para
ilmuan sejak ditemukannya sejumlah temuan peninggalan purba di kawasan lembah
sungai Indus disekitar masa 2300 SM (Su’ud, 1988: 37). Yang dimaksud kebudayaan
Mohenjodaro dan Harappa adalah berbagai kebudayaan yang ada disekitar sungai
Indus yakni di perbukitan Baluchistan ada kebudayaan Nal, di pantai Makran ada
kebudayaan Kulli, di sepanjang sungai-sungai di Rajastan dan Panjab. Kebudayaan
mohenjodaro dan harappa sangat mencakup wilayah yang luas, karena tidak hanya
di kawasan lembah sungai Indus saja, kebudayaan tersebut menembus sampai ke
daerah Rajastan utara dan Kathiawar di bagian barat India.
Menurut Tom B. Jones dalam bukunya From Tigris To The Tiber: An Introduction To
Ancient History, peradapan Lembah Sungai Indus memiliki karakteristik
sebagai berikut: 1) merupakan sebuah teokrasi (negara agama), 2) memiliki
stratifikasi sosial yang jelas, 3) terdapat tiga golongan pendeta, 4) dalam
bidang ekonomi, literatur dan lembaga pengetaguan telah ditata dengan teratur. Bukti
adanya kebudayaan kuno di India ini adalah ditemukannya sejumlah kota kuno,
yaitu kota Diji, Kalibangan, Rupar, dan kota pelabuhan Lothal. Banda-benda
pendukung lainnya adalah ditemukan periuk belanga ada pula lapisan pernis
seperti porselin tiongkok, selain itu diduga sebagai gelang-gelang,
patung-patung kecil dan lain-lain (Su’ud, 1988:39). Kebudayaan lain pada abad 16
SM bangsa Arya adalah pengembara dan datang ke India secara bergelombang dan
nantinya menetap.
Bangsa Arya datang ke India
merupakan golongan orang berkulit putih mempunyai fisik badan yang tinggi,
mempunyai hidung yang mancung, Suku asli di India mempunyai ciri fisik tubuh
yang pedek, mempunyai warna kulit tubuh yang gelap, mempunyai hidung yang
pesek. Dari perbedaan ini yang nantinya akan menjadikan suku Arya membuat yang
namanya sistim kasta untuk golongan orang-orang Arya dan orang-orang Asli India.
Dibuatnya sistem kasta ini di intikan supaya tidak ada percampuran antara suku
yaitu antara penduduk asli dengan penduduk Bangsa Arya. Suku asli India ini
dalam sistem kasta terdapat pada paling bawah sendiri, dan suku pendatang atau
suku Arya ini di bagi menjadi tiga kelompok kasta: yang pertama kasta brahmana,
golongan orang pendeta dan penguasa(raja), kedua yaitu kasta kesatria, golongan
orang prajurit, yang ketiga kasta waisya, golongannya orang pedagan, dan
petani, yang keempat adalah golongannya orang suku asli India yang dinamakan
sebagai kasta sudra, merupakan kasta terbawah.
Dalam hal bangunan atau gedung,
peradaban ini sudah mengenal bangunan. Bangunan pada perdaban ini
dinidng-dindingnya sudah terbuat dari batu bata, bangunanya mempunyai banyak
loteng, juga dilengkapai dengan lantai, pintu, jendela, dan tangga, terdapat
juga sumur dalam pola pemukimannya, ada juga saluran air air yang disalurkan
melalui pipa-pipa dan terdapat juga kamar mandi disekitar bangunan. Ditemukanya
bangunan persegi yang besar, ditengah-tengahnya terdapat kolam renang yang
disalurkan melalui pipa-pipa besar, kolam itu memiliki panjang 55 m, dengan
lebar 33 m dan dinding luar yang memliki ketebalan 2 m. Pada jalur-jalur yang
berada di kota lebar dan lurus, yang di sampingnya terdapat saluaran pembuangan
air. Diperkirakan peradaban ini sudah sangat maju dan merupan kota yang padat
penduduk, yang alasan ini dilihat dari segi kemewahan dan kesempurnaan bangunan
yang ditata rapi.
Barang-barang rumah tangga yang
ditinggalkan beragam, kendi yang dibuat menggunakn sistem roda, ada juga yang
masih sangat sederhana setelah diproses da juga kendi yang dilukis dahulu.
Kendi pada perdaban Lembah Sungai Indus ini terbuat dari bahan temaga, perak
dan porselin. Ini melihatkan bahwa peradaban ini sudah maju dalam membuat
alat-alat rumah tangga, biasanya kan kendi terbuat dari tanah liat lalu di olah
menjadi kendi dan membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pembuatan kendi dari
tanah liat ini. Dalam pembuatan alat tajam seperti pisau, kapak, pahatan dan
sabit belum mengenal menggunakan besi, dalam pembuatannya menggunakan tembaga
dan perunggu. Alat seperti senjata-senjata perang, masih menggunakan tembaga
dan perunggu, ini dimungkinkan pada masa itu perunggu dan tembaga yang paling
mudah didapat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
1. pengaruh bangsa berbahsa arya di bidang peradaban
adalah mengubah semua sistem kehidupan yang ada di india kala itu, sehingga
peradaban yang dulunya sebagai nenek moyang bangsa Dravida mulai hilang sejak
kedatangan bangsa berbahasa Arya
2. pengaruh bangsa berbahasa Arya di bidang agama
adalah mengubah agama orang-orang bangsa berbahasa Dravida dari agama dinamisme
dan animisme menjadi agama hindu, budha dan jainisme
3. pengaruh bangsa berbahasa arya di bidang sosial
adalah menyelenggarakan sistem kasta dalam kehidupan orang-orang india yang
sebelumnya belum di kenal
4. pengaruh di bidang kebudayaan adalah kebudayaan
kuno mohenjodaro dan harrappa dalam segi bangunan mulai maju dan meninggalkan
kebudayaan-kebudayaan kuno yang di anggap kurang rasional
3.2
Saran
Kami menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari sempruna. Oleh sebab itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR RUJUKAN
Asegaf, Mohammad, 2011. Pengaruh
Bangsa Arya di India (Online),
http//pendidikan4sejarah.com/pengaruh-bangsa-arya-di-india
Schulberg, Lucille, 1983. India yang
bersejarah, Jakarta: PT Tira Pustaka
Su’ud, Abu, 1988, Memahami Sejarah
Bangsa-Bangsa Di Asia Selatan. Jakarta: Depdiknas
Suwarno, 2012, Dinamika Sejarah
Asia Selatan. Yogyakarta: Ombak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar