Selasa, 06 Oktober 2015

PENGARUH BANGSA BERBAHASA ARYA TERHADAP ASIA SELATAN




PENGARUH BANGSA BERBAHASA ARYA TERHADAP ASIA SELATAN DALAM BIDANG PERADABAN, AGAMA, SOSIAL,  DAN KEBUDAYAAN

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Sejarah Asia Selatan
Yang dibina oleh Ibu Yulianti, Dra., M.Si


Oleh

                          Dwi Lidiawati                          (130731615709)
                          Pebri Ramdani                          (130731615714)
                          Tito Dwi Rivianto                    (130731607279)
                          Tunggul Alif P                          (130731615747)
                          Yunik Lestari                            (130731607278)





 









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
 Februari 2014


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengaruh bangsa berbahasa Arya di bidang peradaban........................................... 3
2.2 pengaruh bangsa berbahasa Arya di bidang agama................................................. 5
2.3 pengaruh bangsa berbahasa Arya di bidang sosial.................................................. 5
2.4 pengaruh bangsa berbahasa Arya di bidang kebudayaan dan peninggalan............. 6

BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................................... 8
     3.2 Saran......................................................................................................................... 8

DAFTAR RUJUKAN...................................................................................................... 9













BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Perkembangan sejarah asia selatan sudah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kita telah mengetahui bahwa bangsa asia selatan telah menjadi induk dari peradaban di dunia. Namun, peradaban tersebut tidak akan lepas dari pengaruh dari bangsa berbahasa Arya kala itu. Sejarah Asia selatan baru dikaji lebih nyata juga kala bangsa berbahasa Arya mulai mempengaruhi segala kehidupan di India. Suku asli India yaitu suku berbahasa Dravida sedikit-demi sedikit tergusur dengan kedatangan bangsa berbahasa Arya.
Pasca kedatangan bangsa berbahasa Arya inilah terjadi perombakan dalam segala bidang kehidupan yang ada di India. Memberi pengaruh yang begitu besar. Seperti halnya di negara-negarah lain, setiap bangsa yang menggusur suatu tempat akan mengganti setiap segi kehidupan yang ada di wilayah pribumi dengan kebudayaannya. Seperti halnya orang berbahasa arya yang menggusur orang pribumi yakni bangsa berbahasa Dravida.
Budaya Arya memang dianggap lebih unggul dalam segala bidang dibandingkan dengan penduduk asli pribumi di India. Namun, seakan dirasakan bahwa budaya asli secara cepat digerus dengan budaya yang dibawa oleh suku yang berbahasa Arya tersebut. Walaupun ada suku Dravida yang hidup bersama denan suku berbahasa Arya. Aryalah yang dominan di India.
Maka dari itu, kami akan membahas tentang pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap penduduk asli India, meliputi: pengaruh peradaban, agama, sosial, Seni dan Budaya. Sebenarnya banyak hal-hal lain yang dipengaruhi oleh orang berbahasa Arya, namun kami hanya fokus pada empat aspek tersebut.





B.          Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap peradaban bangsa berbahasa Dravida?
2.      Bagaimana pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap Agama bangsa berbahasa Arya?
3.      Apa saja pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi sosial di India?
4.      Apa saja pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi kebudayaan di India?

C.           Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penulis memaparkan tujuan makalah ini sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap peradaban bangsa berbahasa Dravida
2.      Mengetahui pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap Agama bangsa berbahasa Dravida
3.      Mengidentifikasi pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi sosial di India
4.      Menganalisis pengaruh bangsa berbahasa Arya dalam segi kebudayaan di India
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap peradaban India
Peradaban pertama yang ada di India adalah peradaban orang-orang yang berbahasa Dravida yang menetap di lembah sungai Indus. Di duga peradaban inilah yang pertama di India. Lembah sungai indus sangat subur sebagai penghasil gandum, jagung, padi, aneka buah-buahan dan sayur-sayuran. Di sinilah terdapat kebudayaan kuno India yakni kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa. Kemudian datanglah bangsa berbahasa Arya yang mulai menggusur peradaban orang berbahasa Dravida yang telah menetap disana. Pada saat orang berbahasa Arya datang ke India, orang Dravida memilih tiga opsi alternatif dalam menanggapi gangguan tersebut. Yakni opsi pertama adalah dengan perperang mati-matian melawan bangsa berbahasa Arya, opsi yang kedua yakni dengan berpindah tempat dari lembah sungai Indus menuju daerah asia selatan bagian selatan yaitu daerah Deccan, dan opsi yang ketiga memilih bercampur dengan bangsa Arya dan mengalami asimilasi budaya.
Dalam buku “mysore Tribes and Castes” tulisan L.K.A.Lyer, Von Eickstedt mengajukan teori yang menyatakan, bahwa penduduk tertua di India terdiri dari bangsa yang sekeluarga dengan rumpun negrito di Afrika maupun di Melanesia, yang kemudian kita sebut sebagai Indo-negroid. Suku itu ada dua jenis, yang bertama berbadan lebih tinggi dan lebih maju pikirannya, sedangkan yang kedua memiliki tubuh kecil, menurut eickstedt suku ini sejenis dengan rumpun sakai, Veda Srilanka, kemudian muncul suku vedoid yang berbahasa Dravida. Dan yang terakhir muncul suku Indid yang berbahasa Arya  (Su’ud, 1988:13). Maka karena asal-usul itulah umumnya para ahli bersepakat menyebut peradaban asli india itu terdiri dari bangsa berbahasa Dravida dan bangsa yang berbahasa Arya.
Kemudian menurut Romila Thapar mengemukakan bahwa “penduduk India terdapat enam ras utama yang diawali dengan rumpun Negrito, kemudian rumpun-rumpun Proto-Austroloid, Mediteranean Alpina serta Mongoloid, barulah disusul rumpun orang-orang berbahasa Arya” (Su’ud: 1988, 14). Sebelum bangsa berbahasa Arya datang, lima rumpun itu telah lama menetap di India. Indi pada abad ke-1 telah menjadi peradaban yang cukup besar karena telah berdiam 100 juta jiwa yang menetap disana. Dan pada saat penjajahan Inggris berrjumlah 253 juta jiwa
Ketika kita mempelajari sejarah Asia Selatan khususnya, peradaban kebudayaan di India, maka tidak akan terlepas dengan bangsa Arya yang memiliki pengaruh besar bagi

perkembangan peradaban tersebut. Dalam bahasa Persia dan India, Nama Arya sendiri memiliki arti bangsa wana tautuan. BangsaArya ini bukanlah merupakan bangsa asli dari India, namun mereka bermigrasi dari tanah mereka dan berdiam diri dan berbudaya di daratan India.
            Bangsa arya dipercaya sebagai bangsa yang kuat. Hal ini dibuktikan ketika memasuki Harappa, mereka menaklukan Harappa dengan kekerasan. Karena ketika para sejarawan menggali penggalian di Harappa banyak ditemukan tumpukan mayat di Harappa. Dan selain itu, dinding kota Harappa yang rusak disinyalir hancur oleh bangsa Arya yang gagah berani. Dalam buku weda juga dikatakan bahwa ada bangsa Hariyupu japernah dikalah kan oleh bangsa Arya. Dan bangsa Hariyupuja itu dianggap sama dengan budaya Harappa.
            Sebelum bangsa Arya menguasai India dan menetap di India. Di India terlebih dahulu didiami oleh bangsa Dravida. Bangsa Dravida merupakan bangsa yang memakai bahasa Dravida. Setelah bangsa arya datang ke India dan menyerang bangsa Dravida. Ada tiga kelompok setelah bangsa Arya melakukan penyerangan terhadap bangsa Dravida .
a.       Kelompok pertama adalah kelompok yang benar-benar menolak atas kedatangan bangsa Arya ini dan mereka melakukan perlawan sampai titik darah penghabisan.
b.      Kelompok kedua adalah Setelah bangsa Arya meyerang mereka menyelamatkan diri kedaerah selatan, Deccan, dan Bihar.
c.       Kelompok terakhir ini adalah mereka melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, dengan mereka menyerah dan terpaksa tidak menolak dengan kedatangan bangsa Arya, dan itu artinya munculah budaya baru di India karena proses asimilasi ini.
Kelompok ketiga inilah yang memunculkan bahasa Sansekerta, dan juga dari hasil asimilasi ini adalah muncul agama Hindu. Dan agama itu berkembang hingga sekarang. Sebelumnya, bangsa Dravida ini percaya terhadap roh nenek moyang mereka dan benda-benda yang dianggap gaib atau yang disebut animism dan dinamisme. Tetapi, setelah kedatangan bangsa Arya, mereka memperkenalkan para dewa-dewa yang melambangkan kekuatan alam. Sebagai bangsa pendatang,  bangsa Arya memandang bangsa Dravida sebagai bangsa lebih rendah dari bangsa Arya. Namun, tidak menutup kemungkinan bangsa Arya mengakui bahwa bangsa Dravi dan merupakan bangsa yang kaya, karena mereka telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang cukup tinggi. Bangsa Arya menciptakan kasta-kasta yang eksis hingga sekarang. Bangsa Arya menempatkan posisinya diposisi pertama, yaitu kaum Brahmana. Kaum Brahmana inilah  yang membuat hokum dan hukum-hukum itu harus diikuti oleh golongan-golongan lainnya, ksatria, waisya, dan sudra.


2.2    Pengaruh Bangsa Berbahasa Arya terhadap agama Hindu di India

Kebudayaan awal bangsa Dravida sebelum kedatangan bangsa Arya adalah kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Tapi di kebudayaan lembah sungai Indus yaitu kebudayaan Mohenjodaro, pendukung kebudayaan tersebut percaya terhadap dewa-dewi dan tokoh dewi yang sangat dipuja adalah “mother goodness” semacam ibu pertiwi.  Kemudian datang pengaruh bangsa berbahasa Arya yang memiliki sejarah agama mempecayai kekuatan alam yang dianggap memiliki kekuatan roh dan berada dikekuasaan para dewa. Dalam agama orang arya tuhan disebut dengan beberapa nama, tetapi belum dipribadikan yang disebut menganut henoteisme. Didalam rigweda terdapat tiga macam dewa yaitu: dewa langit disebut waruna, surya, wisnu. Dewa angkasa disebut Indra, maruta, wayu. Dewa bumi disebut Pertiwi, agni (Suwarno, 2012:24).

                                 
3               Pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap kehidupan sosial di India

            Pada awalnya mula sebelum bangsa berbahasa Arya datang ke anak bena asia selatan, di sana tidak di kenal sistem kasta. Pada mulanya bangsa berbahasa Arya melihat banyak perbedaan dengan rakyat pribumi, yang menunjukkan bahwa kualitas fisik bangsa berbahasa Arya lebih unggul daripada kualitas fisik penduduk sekitar. Meliputi: warna kulit, hidung, bentuk tubuh, paras wajah dan lain-lain.  Atas dasar itulah awalnya ada sistem kasta itu. Bangsa yang berbahasa Arya pada saat itu menjadi yang dipertuan sedangkan orang setempat yang berbahasa Dravida menjadi diperhamba. Kemudian sistem itu dimengerti dengan Varna yang berarti diantara bangsa itu ada perbedaan warna kulit. Dravida berkulit hitam legam dan Arya berkulit  cerah.
            Dari prinsip semula bahwasanya kasta diciptakan oleh bangsa berbahasa arya menjadi sistem kasta itu berdasarkan profesi atau mata pencaharian. Dahulu dalam memilih pekerjaan itu dipilih oleh individu-individu sendiri atau kelompok. Dalam keluarga setiap anggota keluarga bebas memilih pekerjaan yang diingkan. Jadi pekerjaan itu tidak diwariskan. Kemudian timbul sebuah fenomena kawin dalam (endogami) diantara orang-orang arya, sehingga terkesan pekerjaan itu diwariskan. Endogami adalah ketentuan dimana seseorang boleh menikah atau memilih jodoh bagi anaknya orang dari kalangan atau tingkat kalangan yang sama atau dari kasta yang lebih rendah.
4               Pengaruh bangsa berbahasa Arya terhadap kebudayaan India

Kebudayaan yang tertua di India adalah kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa. Hal ini baru diungkapkan oleh para ilmuan sejak ditemukannya sejumlah temuan peninggalan purba di kawasan lembah sungai Indus disekitar masa 2300 SM (Su’ud, 1988: 37). Yang dimaksud kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa adalah berbagai kebudayaan yang ada disekitar sungai Indus yakni di perbukitan Baluchistan ada kebudayaan Nal, di pantai Makran ada kebudayaan Kulli, di sepanjang sungai-sungai di Rajastan dan Panjab. Kebudayaan mohenjodaro dan harappa sangat mencakup wilayah yang luas, karena tidak hanya di kawasan lembah sungai Indus saja, kebudayaan tersebut menembus sampai ke daerah Rajastan utara dan Kathiawar di bagian barat India.
Menurut Tom B. Jones dalam bukunya From Tigris To The Tiber: An Introduction To Ancient History, peradapan Lembah Sungai Indus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) merupakan sebuah teokrasi (negara agama), 2) memiliki stratifikasi sosial yang jelas, 3) terdapat tiga golongan pendeta, 4) dalam bidang ekonomi, literatur dan lembaga pengetaguan telah ditata dengan teratur. Bukti adanya kebudayaan kuno di India ini adalah ditemukannya sejumlah kota kuno, yaitu kota Diji, Kalibangan, Rupar, dan kota pelabuhan Lothal. Banda-benda pendukung lainnya adalah ditemukan periuk belanga ada pula lapisan pernis seperti porselin tiongkok, selain itu diduga sebagai gelang-gelang, patung-patung kecil dan lain-lain (Su’ud, 1988:39). Kebudayaan lain pada abad 16 SM bangsa Arya adalah pengembara dan datang ke India secara bergelombang dan nantinya menetap.
Bangsa Arya datang ke India merupakan golongan orang berkulit putih mempunyai fisik badan yang tinggi, mempunyai hidung yang mancung, Suku asli di India mempunyai ciri fisik tubuh yang pedek, mempunyai warna kulit tubuh yang gelap, mempunyai hidung yang pesek. Dari perbedaan ini yang nantinya akan menjadikan suku Arya membuat yang namanya sistim kasta untuk golongan orang-orang Arya dan orang-orang Asli India. Dibuatnya sistem kasta ini di intikan supaya tidak ada percampuran antara suku yaitu antara penduduk asli dengan penduduk Bangsa Arya. Suku asli India ini dalam sistem kasta terdapat pada paling bawah sendiri, dan suku pendatang atau suku Arya ini di bagi menjadi tiga kelompok kasta: yang pertama kasta brahmana, golongan orang pendeta dan penguasa(raja), kedua yaitu kasta kesatria, golongan orang prajurit, yang ketiga kasta waisya, golongannya orang pedagan, dan petani, yang keempat adalah golongannya orang suku asli India yang dinamakan sebagai kasta sudra, merupakan kasta terbawah.
Dalam hal bangunan atau gedung, peradaban ini sudah mengenal bangunan. Bangunan pada perdaban ini dinidng-dindingnya sudah terbuat dari batu bata, bangunanya mempunyai banyak loteng, juga dilengkapai dengan lantai, pintu, jendela, dan tangga, terdapat juga sumur dalam pola pemukimannya, ada juga saluran air air yang disalurkan melalui pipa-pipa dan terdapat juga kamar mandi disekitar bangunan. Ditemukanya bangunan persegi yang besar, ditengah-tengahnya terdapat kolam renang yang disalurkan melalui pipa-pipa besar, kolam itu memiliki panjang 55 m, dengan lebar 33 m dan dinding luar yang memliki ketebalan 2 m. Pada jalur-jalur yang berada di kota lebar dan lurus, yang di sampingnya terdapat saluaran pembuangan air. Diperkirakan peradaban ini sudah sangat maju dan merupan kota yang padat penduduk, yang alasan ini dilihat dari segi kemewahan dan kesempurnaan bangunan yang ditata rapi.
Barang-barang rumah tangga yang ditinggalkan beragam, kendi yang dibuat menggunakn sistem roda, ada juga yang masih sangat sederhana setelah diproses da juga kendi yang dilukis dahulu. Kendi pada perdaban Lembah Sungai Indus ini terbuat dari bahan temaga, perak dan porselin. Ini melihatkan bahwa peradaban ini sudah maju dalam membuat alat-alat rumah tangga, biasanya kan kendi terbuat dari tanah liat lalu di olah menjadi kendi dan membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pembuatan kendi dari tanah liat ini. Dalam pembuatan alat tajam seperti pisau, kapak, pahatan dan sabit belum mengenal menggunakan besi, dalam pembuatannya menggunakan tembaga dan perunggu. Alat seperti senjata-senjata perang, masih menggunakan tembaga dan perunggu, ini dimungkinkan pada masa itu perunggu dan tembaga yang paling mudah didapat.














BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

1. pengaruh bangsa berbahsa arya di bidang peradaban adalah mengubah semua sistem kehidupan yang ada di india kala itu, sehingga peradaban yang dulunya sebagai nenek moyang bangsa Dravida mulai hilang sejak kedatangan bangsa berbahasa Arya
2. pengaruh bangsa berbahasa Arya di bidang agama adalah mengubah agama orang-orang bangsa berbahasa Dravida dari agama dinamisme dan animisme menjadi agama hindu, budha dan jainisme
3. pengaruh bangsa berbahasa arya di bidang sosial adalah menyelenggarakan sistem kasta dalam kehidupan orang-orang india yang sebelumnya belum di kenal
4. pengaruh di bidang kebudayaan adalah kebudayaan kuno mohenjodaro dan harrappa dalam segi bangunan mulai maju dan meninggalkan kebudayaan-kebudayaan kuno yang di anggap kurang rasional

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempruna. Oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.














DAFTAR RUJUKAN

Asegaf, Mohammad, 2011. Pengaruh Bangsa Arya di India (Online), http//pendidikan4sejarah.com/pengaruh-bangsa-arya-di-india

Schulberg, Lucille, 1983. India yang bersejarah, Jakarta: PT Tira Pustaka

Su’ud, Abu, 1988, Memahami Sejarah Bangsa-Bangsa Di Asia Selatan. Jakarta: Depdiknas

Suwarno, 2012, Dinamika Sejarah Asia Selatan. Yogyakarta: Ombak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar